PLN Terangi 14 Kabupaten di Papua dan Papua Barat
Masing-masing daerah ini telah memiliki pembangkit listrik berupa mesin diesel dengan kapasitas 1500 kilo Watt (kW) untuk Raja Ampat, 1000 kW di Teluk Wondama dan 500 kW di Pegunugan Arfak.
Untuk dua kabupaten lainnya, PLN sudah melakukan inventarisasi sistem kelistrikan di sana, menyusul kemudian sembilan kabupaten lainnya pada 2017. Dari program melistriki 14 kabupaten, PLN mendapatkan penambahan jumlah pelanggan sebanyak 15.795 atau setara dengan peningkatan Rasio Elektrifikasi di Provinsi Papua dan Papua Barat sebesar 1,67 persen.
Sebagai informasi, secara keseluruhan sampai dengan 2016 rasio elektrifikasi di Provinsi Papua baru mencapai 45,93 persen. Sedangkan Provinsi Papua Barat sebesar 82,7 persen.
"Tantangan terbesar dalam melistriki wilayah Papua dan Papua Barat, antara lain kondisi geografis yang berupa pegunungan dan hutan serta terbatasnya infrastruktur transportasi yang menyebabkan tingginya biaya operasi seperti biaya angkut bahan bakar yang jauh lebih besar dari harga rupiah per kWh (kilo Watt hour),” jelas Haryanto.
Sebagai contoh biaya pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) untuk kabupaten Membramo Tengah sebesar Rp 31.173 per liter, yang berarti biaya produksi listrik per kWh di kabupaten Membrano Tengah sebesar Rp 10.167,-/kWh atau 900 persen dari harga jual rata-rata PLN Papua ke masyarakat.
Kegiatan menyalurkan listrik ke 14 kabupaten merupakan langkah awal PLN untuk memberikan listrik seluruh Bumi Cendrawasih melalui program Papua Terang 2020. (lum/jos/jpnn)