PLTG Senipah Mulai Operasi Akhir 2012
Selasa, 22 November 2011 – 11:22 WIB
SAMBOJA - Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Senipah yang pembangunannya dimulai Senin (21/11) di Desa Teluk Pemedas, Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), diprediksi sudah bisa mengaliri listrik akhir 2012 nanti. Kapasitas listrik dari PLTG ini adalah 2x41 Megawatt (MW) --bahkan bisa dikembangkan hingga 300 MW, menelan biaya Rp 1,6 triliun. Jika rencana itu terealisasi, pembangkit di kawasan pesisir ini tak hanya hadir untuk menambah pasokan listrik di Sistem Mahakam, tapi juga akan menggantikan posisi pembangkit-pembangkit tua. Direktur Operasional PT PLN Wilayah Indonesia Timur Fitner Sinaga menyebutkan, keberadaan PLTG Senipah ini sudah pasti akan menggantikan pembangkit dengan tenaga diesel yang saat ini masih beroperasi. "Ini tentu akan bertahap. Tujuan kita "kan memang nanti semuanya non-diesel," katanya, usai seremoni peletakan batu pertama. Ground breaking kemarin dihadiri para petinggi PT Toba Sejahtra, yang bekerja sama dengan PT Kartanegara Energi Perkasa (KEP). Ada Komisaris Utama PT Toba Sejahtra Luhut Binsar Panjaitan dan Dirut PT KEP Bambang Irawan. Hadir juga Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Bupati Kukar Rita Widyasari.
Fitner mengatakan, saat ini mayoritas pembangkit di Kaltim -- khususnya di Sistem Mahakam, bertenaga diesel. Itu artinya, PLN harus mengeluarkan dana lebih besar, ketimbang dengan tenaga gas. "Kita tentu akan mengubahnya, karena ini akan menekan pengeluaran. Lima puluh persen pembangkit di Sistem Mahakam pakai diesel," tuturnya.
"Lagipula, kita ini banyak pembangkit tua, mulai tahun 1976. Coba kalau kendaraan, ada tidak mobil tahun 1970-an yang masih dipakai. Tidak ada kan. Nah pembangkit kita, sudah tua dipaksa lagi beroperasi 24 jam," katanya, tersenyum.
SAMBOJA - Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Senipah yang pembangunannya dimulai Senin (21/11) di Desa Teluk Pemedas, Samboja, Kabupaten Kutai
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Makro
Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
Minggu, 24 November 2024 – 00:05 WIB - Makro
Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
Sabtu, 23 November 2024 – 15:54 WIB - Makro
AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
Sabtu, 23 November 2024 – 10:53 WIB - Industri
Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
Sabtu, 23 November 2024 – 10:43 WIB
BERITA TERPOPULER
- Pilkada
Bikin Publik Bingung, Data Survei SMRC di Pilgub Jateng Harus Dibongkar
Sabtu, 23 November 2024 – 21:49 WIB - Musik
Shin Tae-yong Saksikan Konser Dua Dekade Kotak
Sabtu, 23 November 2024 – 19:54 WIB - Liga Indonesia
Klasemen Liga 1 Setelah Dewa United Vs Bali United Hanya Diwarnai Satu Gol
Sabtu, 23 November 2024 – 21:11 WIB - Sport
Erick Thohir Sebut Naturalisasi Masih Terbuka: PSSI Butuh 150 Pemain Terbaik
Sabtu, 23 November 2024 – 20:07 WIB - Hukum
AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
Minggu, 24 November 2024 – 00:01 WIB