PLTM Maiting Hulu-2 Beroperasi, Dongkrak Bauran Energi Hijau di Sulsel
jpnn.com, SULAWESI SELATAN - General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Awaluddin Hafid mengatakan saat ini persentase pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam sistem kelistrikan PLN di Sulawesi bagian selatan mencapai 38,8 persen, di atas target rata-rata nasional.
Beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Maiting Hulu - 2 dengan kapasitas 2 x 4 megawatt (MW) mendongkrak bauran energi di sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan.
PLTM Maiting Hulu - 2 merupakan pembangkit yang dibangun dan dioperasikan oleh produsen listrik swasta (independent power producer atau IPP), yaitu PT Brantas Prospek Energy.
Pengoperasian pembangkit ramah lingkungan ini dapat melistriki 8.000 rumah tangga dengan daya 900 Volt Ampere (VA).
“Pembangkit ini turut memperkuat sistem kelistrikan yang dikelola oleh PLN UIW Sulselrabar dengan memanfaatkan debit Sungai Maiting,” katanya.
Awaluddin menjelaskan, energi hijau yang dihasilkan oleh PLTM Madong akan dikirim melalui jaringan tegangan menengah (JTM) 20 Kilo Volt (kV) sepanjang 31 kilometer sirkuit (kms) ke titik interkoneksi milik pembangkit swasta dan PLN di Gardu Hubung Kalimbuang dan Rantepao untuk kemudian, listrik dialirkan kepada pelanggan di Kabupaten Toraja Utara.
"Ke depannya, berdasarkan panduan RUPTL tahun 2021-2030, PLN UIW Sulselrabar akan membangun 12 PLTS di beberapa pulau di Provinsi Sulsel, Sultra dan Sulbar dengan kapasitas 17,61 MWp,” tutur Awaluddin.
PLN berkomitmen mendukung transisi ke energi terbarukan dan pembangkit ini juga berperan dalam salah satu pilar G20 pada 2022, yakni pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif dengan sustainable energy transition yang menjadi isu prioritas.