PM Ismail Sabri: Malaysia Akan Terus Hidup Bersama COVID-19
jpnn.com, PUTRAJAYA - Setelah setahun lebih berusaha membendung penyebaran COVID-19 lewat berbagai kebijakan pembatasan ketat, Malaysia akhirnya mulai bersiap hidup berdampingan dengan penyakit mematikan tersebut.
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob menegaskan bahwa rencana menuju fase endemi masih berjalan di jalur yang benar. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap disiplin menjaga diri.
"Negara kini sedang menuju ke fase endemi di mana kita akan terus hidup bersama COVID-19 dalam kehidupan norma baru. Kerja sama keluarga Malaysia amat diharapkan agar terus menjaga diri sendiri dan menjaga kebersihan demi keselamatan diri," kata Ismail usai pertemuan Komite Khusus Penanganan Pandemi di Putrajaya, Rabu (29/9).
Pada kesempatan tersebut Ismail mengumumkan perubahan fase Lembah Klang (Kuala Lumpur, Putrajaya, Selangor) dari fase dua ke fase tiga, Melaka dari fase dua ke fase tiga dan Kedah dari fasa satu ke fase dua.
"Peralihan fase ini dibuat setelah mempertimbangkan penilaian risiko dari waktu ke waktu oleh Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) dan Majelis Keselamatan Negara (MKN)," katanya.
Berdasarkan keputusan komite yang membenarkan peralihan dari fase satu ke fase dua bagi Negeri Kedah, ujar dia, ini bermakna tidak ada lagi negeri (provinsi) yang berada di fase satu di seluruh negara.
Ismail mengatakan tadi malam tingkat penularan bagi seluruh negara mencatatkan nilai 0.88 dan masuknya pasien COVID-19 ke ICU juga menunjukkan tren penurunan.
Berdasarkan tingkat penularan yang masih tetap di bawah nilai 1.0, pemerintah yakin proyeksi penularan kasus harian baru COVID-19 akan terus mencatatkan tren penurunan, katanya.