Polarisasi Mengancam Bangsa, Prabowo Dianggap Solusinya
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai mampu untuk menjadi solusi utama mengatasi permasalahan polarisasi masyakat pada pelaksanan pemilu serentak 2024 mendatang.
Sekretaris Presidium Nasional Poros Prabowo-Puan, Dhachri Oskandar dalam keterangannya menyampaikan pandangannya bahwa potensi polarisasi masih sangat mungkin terjadi seperti halnya pada pilpres 2014 dan 2019.
“Kalau terjadi pertarungan Ganjar Anies saat pilpres 2024 mendatang saya yakin akan terbentuk polarisasi yang semakin tajam lagi di masyarakat kita, cebong versus kadrun akan berulang lagi dan itu bisa berakibat buruk bagi bangsa ini,” kata Dhachri, Senin (18/4).
Kentalnya polarisasi sisa dari PIlpres terdahulu menurut Dhachri, terlihat dari aksi pengeroyokan terhadap aktivis media sosial Ade Armando saat aksi demomnstrasi di depan gedung DPR beberapa waktu lalu.
“Kami relawan poros Prabowo Puan sangat prihatin dengan kondisi bangsa Kita saat ini. Banyak terjadi gesekan antar kelompok masyarakat yg berbeda pandangan politik akibat polarisasi politik yang terbentuk,” ungkapnya.
Dhachri menjelaskan, sangat disayangkan ketika saat ini segala hal interaksi sosial politik selalu digiring dalam situasi pertentangan antar kelompok yang diistilahkan cebong bagi pendukung jokowi dan pemerintahannya dan kampret atau kadrun bagi yang mengkritisi atau oposannya.
Oleh karena itu, dalam Pemilu 2024, sosok Prabowo Subianto kemudian yang dianggap layak untuk menghentikan polarisasi yang sudah sekian tahun berlangsung tersebut.
“Kenapa saya katakan jalan tengah, karena Prabowo telah membuktikan dengan masuk ke dalam kabinet Presiden Jokowi untuk kepentingan bangsa guna meredam polarisasi cebong kadrun yang populis saat itu. Prabowo Subianto adalah tokoh yang bisa merangkul atau mewakili semua golongan masyarakat yang terpolarisasi tadi,” jelasnya.