Polda Metro Jaya Minta Bantuan Mabes Polri, Ada Apa?
jpnn.com - JAKARTA – Mengenai isu video ancaman dari teroris Santoso alias Abu Wardah di media sosial beberapa waktu lalu membuat geger pejabat Polda Metro Jaya. Santoso dalam video tersebut menyatakan akan menyerang Markas Polda Metro Jaya.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Polda Metro akan meminta bantuan Mabes Polri melalui Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal menduga jika ancaman video tersebut benar adanya, maka pihak Polda Metro akan berkoordinasi dengan Densus 88 untuk mencegah teror tersebut terjadi.
“Polda Metro tentunya minta backup ke Mabes Polri dalam hal ini Densus 88," paparnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, (24/11).
Terkait video berdurasi 9 menit 35 detik tersebut, terdeteksi bahwa video diupload di suatu warnet kawasan Bogor. Namun, Iqbal membantah hal tersebut, menurutnya saat ini penyidik masih mendalami video tersebut.
“Benar itu video tapi yang terputar hanya slide foto dan suara yang mengaku Santoso. Sekarang kita sedang menyelidiki benar atau tidak,” bebernya.
Lebih jauh, Iqbal menuturkan, bahwa penjagaan di sekitar Markas Polda Metro Jaya dan objek vital lainnya akan dilipatgandakan. Tak hanya itu, tambah Iqbal, kantor polisi dibawah naungan Polda Metro Jaya akan diperketat penjagaannya.
“Jadi kami lipat gandakan petugas yang berjaga, dari awalnya 5 menjadi 10, begitu seterusnya. Kami juga meningkatkan pengamanan di objek vital DKI Jakarta seperti Kedubes. Polres dan Polsek juga diperketat karena yang disebutkan Polda Metro Jaya termasuk jajaran dibawahnya,” katanya.