Polis Belum Temukan Kaitan Pembom Gereja Medan dengan ISIS
jpnn.com - JAKARTA - Pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Santo Yoseph, Medan, Ivan A Hasugian kini menjadi tahanan dan masih dalam pemeriksaan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Hanya saja, polisi belum menemukan keterkaitan antara bocah 17 tahun itu dengan kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, Ivan merupakan pemain pemula. Namun, Ivan sudah memilih paham radikal.
“Masih anak-anak, belum berusia 18. Belum ada hal-hal yang mengkhawatirkan lebih lanjut lagi. Tapi dia sudah jadi radikal," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (9/9).
Mengenai kabar tentang adanya pihak yang memberi uang Rp 10 juta ke Ivan, Polri juga masih mendalaminya. Sebab, Polri masih belum menemukan orang yang mendorong Ivan untuk melakukan aksi bunuh diri itu.
"Itu masih harus dibuktikan, apakah disuruh atau sendiri. Karena orang yang memberi belum berhasil kami ditemukan. Perlu ada semacam cross-check dari keterangan orang yang memberi. Orang yang memberi itu belum ada. Hanya baru penjelasan sepihak dari yang bersangkutan," tandas dia.(mg4/jpnn)