Polisi Bongkar 'Makam' Diduga Korban Pembunuhan Syamsul
Korban Diduga Dikubur Setahun yang Lalujpnn.com - MEDAN - Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut dari keterangan korban dan saksi, tim gabungan Satuan Reskrim Polresta Medan dan DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumut akhirnya membongkar rumah Syamsul, tersangka penganiayaan pembunuhan PRT (Pembantu Rumah Tangga), Senin (8/12) sore sekira pukul 17.00 WIB.
Dengan mendatangkan tiga orang tukang bangunan, polisi pun melakukan penggalian di lantai dasar rumah Syamsul, persisnya di ruang dapur bawah tangga. Penggalian dilakukan secara manual dengan menggunakan alat-alat bangunan.
"Kita bersama tim DVI Polda Sumut melakukan pembongkaran yang diduga sebagai makam korban penyiksaan Syamsul. Penggalian dilakukan tepatnya di lantai dasar bawah tangga dan ini merupakan hasil keterangan saksi dan korban yang menyebut adanya dugaan korban lain dikubur di bawah tangga tersebut," kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta Karokaro di lokasi, Senin petang.
Nico menyebut, ada dua titik yang dilakukan penggalian, yakni di lantai bawah tangga dan jalan menuju tangga. Namun, yang sudah pasti berdasarkan keterangan korban hanya satu dan sejauh ini sedang dilakukan. "Mengenai informasi lebih dari satu belum ada mengarah ke sana. Meski kami melakukan pembongkaran di dua titik," katanya.
Menurut Nico, keterangan saksi dan korban itu karena mereka mendengar dari seseorang berinisial E. Namun, E yang merupakan mantan pekerjanya tidak melihat secara langsung.
"Informasinya yang kita terima, korban lain yang diduga dikubur itu setahun yang lalu. Namun, sejauh ini tim masih bekerja. Hasil dari penggalian ini akan disampaikan apabila sudah ditemukan," sebut perwira tiga melati emas ini.
Disinggung mengenai hasil penggalian tersebut, Nico mengaku belum bisa menyampaikan. Karena, tim gabungan masih bekerja. Namun, pada prinsipnya setelah proses penggalian ini akan disampaikan hasilnya. "Jikalau memang tidak ada, nantinya kita tutup kembali dan kita fokus pada proses penyidikan kasus ini," akunya sembari menambahkan, untuk sementara ini saksi yang ada lebih dari 12 orang termasuk korban.
Sementara itu, Kepala Tim DVI Polda Sumut Kombes Pol dr Priok mengatakan, pihaknya hanya sebatas turut membantu proses pembongkaran tersebut. "Tugas kami adalah meyakinkan dan membantu semua proses identifikasi berjalan sesuai dengan scientifict crime investigation," kata Priok.