Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Polisi Ganteng Ini Lihai Menari Remo, juga Jago Ceramah

Rabu, 01 Juli 2015 – 05:37 WIB
Polisi Ganteng Ini Lihai Menari Remo, juga Jago Ceramah - JPNN.COM
CINTA SENI: AKBP Dody Eko Wijayanto menunjukkan kebolehannya menari remo. Foto: WS Hendro/Jawa Pos

Tidak hanya aktif sebagai polisi dan dosen, Dody juga sering diminta untuk mengisi ceramah-ceramah keagamaan. Pengetahuannya di bidang religi dianggap cukup luas. Padahal, Dia merasa belum pantas melakukannya. Waktu itu, Dody dijebak salah seorang teman yang memintanya menjadi narasumber salah satu sekolah di Lamongan.

”Katanya disuruh mengisi acara biasa, sampai di panggung baru saya tahu acaranya Maulid Nabi,” kenangnya.

Menjalani berbagai kegiatan sekaligus tidak membuat suami Aprilia Bekti Chusnul Halimah itu kerepotan. Bahkan, Dody masih bisa menjalani kuliah S-2 hukum di Unibraw. Kuliah tersebut diambilnya demi memenuhi syarat menjadi dosen Unisla yang harus S-2. Kuliahnya dibiayai Unisla.

Saat itu Fakultas Hukum Unisla masih awal berdiri sehingga membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Rektor universitas tersebut melihat kinerja Dody bagus. Kemudian, menjadikan pria yang sempat mengenyam bangku kuliah teknik industri di Canberra Institute, Australia, selama enam bulan itu sebagai dekan tunjukan selama lima tahun.

Perjalanan sebagai dekan tidak berhenti sampai di situ. Setelah menyelesaikan studi S-3 di Unibraw, Dody menjadi dosen pilihan di Unisla selama dua periode. Bahkan, sampai saat ini dia masih tercatat sebagai dosen Unisla. ”Tapi, sekarang saya sudah tidak aktif mengajar di sana,” tutur pria yang sering didapuk sebagai motivator pendidikan tersebut.

Meski demikian, sampai saat ini Dody masih mengikuti perkembangan dunia pendidikan. Tak heran, dia sering mendapat undangan sebagai seorang akademisi. Setiap mendapat undangan, Dody tidak mau hanya menjadi penonton. Dia selalu mengajukan pertanyaan dan saran untuk kemajuan pendidikan. ”Yang mengundang saya sampai heran, kok bisa polisi bicara akademis,” bebernya, lantas tersenyum.

Meski karir sebagai pengajar dan polisi terus menanjak, Dody rupanya tidak meninggalkan kecintaannya terhadap dunia seni. Sejak 1994, Dody dipercaya menjabat ketua Dewan Kesenian Lamongan. Jabatan itu dijalaninya selama dua periode. Dia dipercaya memegang jabatan tersebut karena serius membangkitkan berbagai kesenian daerah yang hampir punah.

Salah satu kenangan yang tidak akan terlupa bagi Dody adalah ketika dia dan tim berusaha menghidupkan kembali tari kiprah balun. Yaitu, tarian khas Lamongan yang sudah lama punah. Saat itu dia mengajukan proposal ke pemerintah setempat, namun tidak ditanggapi. Akhirnya, dia melakukan penelitian sendiri.

POLISI yang satu ini memiliki banyak talenta. Tidak hanya serius menegakkan hukum, dia juga piawai melakukan banyak aktivitas. Mulai seni tari, akademisi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close