Polisi Heroik Itu Berlinang Air Mata Terima Penghargaan dari Kapolri

jpnn.com - SOLO - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendatangi Polda Jawa Tengah, Jumat (5/8). Kedatangan Tito khusus untuk menyerahkan penghargaan sekaligus kenaikan pangkat luar biasa kepada anggota Provos Polres Solo, Bripka Bambang‎ Adi Cahyanto. Tito sangat mengapresiasi tindakan Bambang dalam mencegah aksi teror di Mapolres Solo, beberapa waktu lalu.

"Saya ingin mengambil momentum memberikan penghargaan kepada saudara Bambang yang menjadi korban pada waktu peristiwa bom di Solo. Berkat kesigapan dan ketanggapan Bambang, tadinya bripka sekarang aipda," ujar Tito dalam sambutannya di Mapolda Jawa Tengah, Solo, Jumat.

‎Selain itu, Tito juga memberikan tiket spesial kepada Bambang yang mengalami luka di bagian kepalanya, akibat serangan teror itu.  Saat menerima penghargaan itu, mata kanan Bambang masih tertutup perban.

"Saya berikan kenaikan pangkat luar biasa sekaligus tiket holder untuk ikut scapa jadi perwira tahun depan," ujar Tito.

‎Tito beranggapan, sebenarnya pemberian ini belum maksimal mengingat Bambang bertindak sendiri melumpuhkan teroris. Bahkan, aksi Bambang itu dianggap telah berhasil menyelamatkan banyak orang lantaran, target sasaran adalah Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) yang sedang didatangi warga sipil.

‎"‎Dia dengan tanggap menghentikan bom meledak, tapi alhamdulilah bom tidak meledak sempurna. Kalau dengan jarak bom 1,5 meter dan meledak sempurna dia juga bisa jadi korban. Kalau dia tak menghentikan, pelaku masuk Polres, akan ada korban juga. Saya melihat ini peristiwa luar biasa yang diberikan Allah SWT melalui Pak Bambang sehingga korbannya atau dampaknya minimal. Penghargaan ini saya harap memotivasi anggota lain," terang Tito.

Dengan penghargaan ini, diharapkan para Kapolda di masing-masing daerah memperhatikan para anggotanya yang berprestasi dan bertanggung jawab mengemban tugas.

"Untuk yang melanggar berikan sanksi keras. Kepada polda juga saya ingatkan jangan mempersulit, bolak-balik kasus dan memeras. Saya ingin lebih humanis supaya masyarakat merasakan. Kehadiran polisi di tempat macet kalau perlu, tak usah pakai apel. Langsung bergerak ke titik macet," tegas Tito.