Polisi Ini Dituding Benturkan Kepala Istri ke Tembok hingga Tewas
"Memang yang bersangkutan (Sy, Red) sudah meninggal dunia. Namun kalau untuk dugaan yang mengarah tuduhan dibunuh suaminya (Br, Red), harus dibuktikan terlebih dulu dengan melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan penyelidikan," kata Agus.
Dijelaskan Agus, sebelum meninggal dunia, Sy lebih dulu menjalani perawatan medis secara intensif di RSUD AW Sjahranie, lantaran didiagnosa menderita kanker.
"Yang bersangkutan terjatuh di rumahnya sebelum dibawa ke rumah sakit. Setelah tiga hari dirawat, tepatnya Kamis (19/6) dini hari kemarin sekitar pukul 04.00 Wita, yang bersangkutan meninggal dunia," ucap Agus.
Diagnosa penyakit kanker yang diderita Sy itu, diketahui dari hasil pemeriksaan dokter praktek di kawasan Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Bugis, Samarinda Kota. "Sebelum yang bersangkutan menjalani perawatan di rumah sakit," ujar Agus.
Ditanya mengenai adanya pengaduan penganiayaan dari Sy, sebelum meninggal dunia, Agus tak memungkirinya, namun demikian ia menyatakan laporan ke Unit Profesi dan Pengamanan (Propam) Polresta Samarinda itu sudah ada sejak dua atau tiga bulan lalu.
"Biasa dalam rumah tangga, ada riak-riak keributan antara suami istri. Akan tetapi tidak sampai fatal, karena penyebabnya hanya persoalan sepele," papar Agus.
Masih penasaran dengan kabar tersebut, wartawan pun mencoba mengkonfirmasi tudingan tersebut ke Kanit Propam Polresta Samarinda AKP Sarman. Dari jawabannya diperoleh informasi singkat terkait kasus Br, yang tak lama lagi akan disidangkan.
"Kasusnya memang ada, tetapi saya belum bisa menerangkan lebih jauh lantaran belum ada izin dari Kapolres. Dan seluruh berkas penyidikan terhadap oknum polisi yang dikatakan (Br, Red) juga sudah saya serahkan ke Kapolres," terang Sarman singkat.