Polisi Lokalisir Demo Ribuan Massa KNPB
Asius Ayemi selaku koordinator demo damai dalam orasinya mengatakan, yang memilih anggota DPR bukan polisi atau TNI tetapi masyarakat. Untuk itu, dirinya mempertanyakan alasan aparat untuk menghalangi mereka menyampaikan aspirasi.
Sementara itu, Ketua DPR Papua Yunus Wonda menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya ke DPRP namun tidak diizinkan masuk.
“Bukannya kami DPR Papua tidak mau menerima, tapi ketika pendemo sudah ada di tempat baru kami terima. Tapi hari ini kami lihat pintu-pintu dipalang,” kata Yunus Wonda.
Yunus Wonda mengatakan, DPR tidak seperti Polda karena DPR merupakan rumah rakyat tempat menyampaikan aspirasi. “Di sini tempatnya, bukan seperti di Polda sana. Kalau DPR ini rumah rakyat. Sangat tidak benar sekali kalau aparat palang pintu-pintu di DPR. Ini rumah rakyat,” tegasnya.
Yunus Wonda menegaskan bahwa dengan menyampaikan aspirasi hari ini tidak akan membuat Papua besok merdeka. “Papua masih dalam bingkai NKRI, sehingga biarkan mereka untuk menyampaikan aspirasi,” tambahnya.
Dalam aksi demo kemarin seorang warga negara asing bernama Andreu Arino berusia 28 tahun yang diamankan karena kedapatan memotret pengamanan demo.
Saat digiring ke Polsek Abepura, pemuda yang berstatus mahasiswa berkebangsaan Spanyol ini cukup sulit diajak berkomunikasi oleh polisi karena tak bisa berbahasa Indonesia. Namun saat menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, ia mengaku sebagai turis dan ingin berwisata. (ade/jo/nik/bet/fia/lay/nat/jpnn)