Polisi Tembak Perampok Spesialis Minimarket
Namun, polisi belum bergerak karena masih menunggu S, anggota komplotan yang belum muncul. Hingga larut, S ternyata tidak bergabung dengan kawan-kawannya. ”Kami tidak ingin pelaku kabur. Tiga orang itu lalu kami tangkap,” jelasnya.
Pengaruh miras membuat ketiga pelaku mengacuhkan tim jatanras yang mengacungkan pistol. Bahkan, mereka mencabut parang dan sajam yang dibawanya. Agar tidak jatuh korban di pihak pengunjung kafe yang lain, polisi langsung melumpuhkan dengan menembak kaki mereka.
Kasubdit Jatanras AKBP Hanny Hidayat mengatakan, pelaku terkenal bengis saat beraksi. Misalnya, ketika beraksi di Porong. Baihaki menyabetkan parang ke kasir yang melawan hingga luka berat. Pelaku juga menodongkan pistol mainan. ”Mereka memang khusus merampok minimarket di wilayah pinggiran,” ucapnya.
Tersangka biasanya menguras uang di kasir dan rokok hingga belasan slop. Bahkan, saat beraksi di Mojokerto, uang Rp 30 juta dan 15 slop rokok mereka bawa kabur.
Untuk memudahkan aksinya, pelaku biasanya menyekap para korban. Hal itu bertujuan untuk menghindari perlawanan karyawan secara bersamaan.
Dalam penangkapan itu, polisi menyita 8 senjata tajam, 1 buah pistol mainan, dan 3 unit motor. Polisi juga menemukan foto Affandi yang mengenakan seragam polisi terpampang di rumahnya. ”Biar gagah,” ucapnya singkat. Seragam itu ternyata hasil mencuri milik polisi yang tidur di sebuah pos polisi Pasuruan.(eko/c6/ib)