Polisi Usut Guru Jual Kunci Unas Rp 200 Ribu
"Ada orang tua siswa SMAN yang mengadu anaknya ditawari kunci jawaban unas oleh gurunya di sekolah seharga Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu," kata Sulistyo, ketua Dewan Pendidikan Kota Mojokerto.
Namun, Sulistyo tak menyebutkan oknum guru dari SMA mana yang terlibat jual beli kunci unas tersebut. Sulistyo juga tak tahu apakah nominal harga kunci jawaban unas itu merupakan harga satu paket jawaban mata pelajaran atau iuran setiap siswa untuk menebus harga kunci jawaban.
Sebab, biasanya harganya mencapai belasan juta rupiah untuk satu mata pelajaran. Pada 2013 di Kabupaten Mojokerto siswa mengaku dimintai iuran dana Rp 60 ribu untuk menebus harga kunci jawaban satu mata pelajaran senilai Rp 15 juta.
"Saya tidak tahu apakah itu harga per paket atau tidak," ujar Sulistyo.
Menurut dia, dewan pendidikan juga tidak bisa berbuat banyak karena minim bukti.
"Tidak ada bukti pembayaran kuitansi dan hanya pengaduan secara lisan," ucapnya.
Sulistyo berharap pihak sekolah dan siswa bisa bersikap jujur dan tidak terpengaruh dengan tawaran kunci jawaban unas dari pihak mana pun. Sementara itu, para kepala sekolah (Kasek) di Kota Mojokerto harus memastikan tak terjadi kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional (unas) tingkat SMA-SMK yang dimulai besok. Termasuk memastikan bahwa di sekolahnya tidak ada bocoran jawaban unas bagi para siswa.
"Jika ada yang membocorkan jawaban unas, pelakunya akan diusut pidana. Kepala sekolahnya akan diberhentikan dari jabatannya,’’ tegas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto Hariyanto kemarin.