Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Politik Hati

Dahlan Iskan

Selasa, 23 April 2024 – 07:07 WIB
Politik Hati - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Awalnya Harry, 54 tahun, kena demam berdarah. Ketika melakukan pemeriksaan diketahuilah bahwa SGOT/SGPT-nya sangat tinggi: di atas 100. Padahal paling tinggi seharusnya hanya boleh 42.

Itu setahun yang lalu. Harry pun pergi ke Malaka. Berobat ke sana. Orang Minang dan Riau memang suka berobat ke Malaka –seperti orang Medan suka ke Penang.

Di sana dilakukan pemeriksaan standar. Diketahuilah hatinya membesar. Lalu saluran darahnya juga membesar. Tiga bulan kemudian diminta datang lagi ke Malaka.

Kedatangannya ke kali ini untuk MRI: diketahuilah hatinya sirosis. Dokter di sana pun merasa aneh. Harry tidak mengidap hepatitis apa pun. Kok bisa kena sirosis.

Maka Malaka menyarankan agar Harry transplant. Harus cepat. Dalam satu tahun. Sebabnya: sudah ada kanker di hati Harry.

Pulang ke Jakarta Harry banyak bertanya ke dokter. Ia punya kenalan dokter di RSCM. Kenalannya itulah yang menjelaskan bahwa kini Indonesia sudah mampu melakukan transplant hati: di RSCM.

Lalu disarankan segera mencari donor.

Sang istri mau. "Tetapi postur saya terlalu kecil. Tidak cocok," ujar sang istri.

Selama 24 tahun terakhir RSCM sudah melakukan transplantasi hati 89 kali. Hanya 10 yang orang dewasa. Selebihnya anak-anak –umumnya akibat cacat hati bawaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close