Politik Saling Kunci Habiskan Energi
Jumat, 10 Desember 2010 – 00:00 WIB

“Kita melihat mahalnya demokrasi. Biaya ekonomi dalam arti logistik dan dan biaya sosialnya tinggi. Kita melihat pilkada selalu sisakan satu hal, yaitu gesekan antarpendukung partai,” kata dia.
Hal ini, kata Priyo, mencemaskan dan menjadi ancaman terhadap kehidupan demokrasi di Indonesia. Rakyat menjadi lelah. Jika dibiarkan, tak mustahil tempat pemungutan suara semakin ditinggalkan rakyat. Cita-cita untuk mewujudkan sistem demokrasi yang baik bak mimpi di siang bolong.
Oleh karena itu, lanjut politisi Partai Golkar itu, wacana pemilihan kepala daerah dilakukan secara serentak, sehingga dengan demikian biaya ekonomi dan sosial dapat diminimalisasi.