Politikus PAN: Apa Hebatnya Faldo Maldini Untuk Dikomentari, Tidak Jelas
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Amanat Nasional Saleh Daulay Partaonan tidak mau menanggapi manuver mantan rekannya Faldo Maldini, yang kini bergabung di Partai Solidaritas Indonesia. Setelah bergabung dengan PSI, Faldo langsung mendapatkan jabatan sebagai Ketua DPW PSI Sumatra Barat.
Menurut Saleh, tidak penting bagi PAN membahas tentang Faldo yang berpindah partai. PAN tidak ingin terjebak membahas sosok Faldo.
"Apa hebatnya Faldo untuk dikomentari. Jadi, soal yang lain saja ditanya, seperti kemiskinan, kesehatan dan pendidikan. Faldo ini tidak jelas," kata Saleh saat dihubungi JPNN, Senin (28/10).
Lagi pula, kata dia, PAN fokus ke hal lain yang lebih produktif ketimbang membahas Faldo. Seperti evaluasi terhadap Pemilu 2019 dan cara memberdayakan masyarakat agar bisa sejahtera.
"Kami enggak mengurusi itu (Faldo yang berpindah partai). Kami sedang sibuk urusan internal. Kami lagi evaluasi hasil Pemilu (2019). Kemudian kami merumuskan peta untuk memberdayakan masyarakat ke depan. Enggak ada bicara person per person," timpal dia.
Sebelumnya, Faldo resmi ditunjuk menjadi Ketua DPW PSI Sumatra Barat. Dalam pidato politiknya di hadapan ratusan tokoh yang didominasi kalangan milenial di Padang, mantan juru bicara Prabowo-Sandi itu menawarkan sembilan gagasan untuk membangun Sumbar.
Dia menyebut gagasannya itu Sumangaik Sambilan (Semangat Sembilan). "Saya ingin menawarkan Sumangaik Sambilan untuk perubahan Sumbar ke arah yang lebih baik," katanya di Padang, Minggu (27/10) malam.
Sembilan gagasan itu berisi Sumangaik Baraja dan Sumangaik Mangaji yang berisi gagasan tentang pendidikan, Sumangaik Raun tentang infrastruktur pendukung, Sumangaik Manggaleh berisi gagasan tentang industri dan Sumangaik Bakawan tentang jejaring dan hubungan kerja sama.