Politikus PKS Sebut KIH Kena Sindrom Kemarahan dan Ketakutan
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PKS, Mahfudz Siddiq menyebut fraksi-fraksi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tengah dilanda sindrom kemarahan dan ketakutan. Akibatnya, kesepakatan damai dengan Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR menjadi buyar.
Terutama sejak munculnya keinginan KIH agar merevisi Hak Menyatakan Pendapat (HMP) yang dimiliki anggota DPR. "Ini menunjukkan KIH sedang mengidap dua sindrom. Pertama sindrom kemarahan terhadap presiden Jokowi (Joko Widodo) dari unsur-unsur KIH yang kecewa dengan formasi kabinet. Ada yang tidak terakomodir lalu ngambeknya ke DPR dengan buat DPR tandingan," ujarnya, Kamis (13/11).
Kedua, kata Mahfudz, sindrom ketakutan. Bahwa ada pihak-pihak dari internal KIH ingin mengamankan kekuasaan Presiden Jokowi karena mereka mulai mengidentifikasi kelemahan-kelemahan serius di dalamnya.
"Hak menyatakan pendapat DPR dipandang sebagai ancaman. Padahal hak tersebut dari dulu sudah ada. Jadi dua sindrom yang mewakili kepentingan dua kubu KIH inilah yang sebenarnya sumber masalah. DPR cuma kena imbasnya saja tapi KIH coba salahkan KMP," jelas Ketua Komisi I DPR ini.
Dia menegaskan bahwa KMP solid dalam memberi ruang akomodasi dengan menyediakan 16 kursi pimpinan AKD dan revisi terbatas UU MD3 dan Tatib DPR. Tapi KMP juga solid menolak usul revisi hak dan kewenangan DPR yang tak terkait dengan jumlah pimpinan AKD.
"Sebaiknya pimpinan partai-partai KIH segera selesaikan masalah dalam negerinya. Karena jika tidak yang akan sangat dirugikan adalah pemerintahan Jokowi," tegasnya. (fat/jpnn)