Polri Diminta Tidak Main-main Tangani Teroris
Selasa, 11 Agustus 2009 – 20:51 WIB
Dihubungi terpisah, pengamat Intelijen, RR Mangindaan mengatakan jika kepolisian bermain dengan kasus terorisme maka jajaran kepolisian telah sangat 'berani'. “Kalau mau dilihat counter terorism itu costnya tinggi. Orang hanya melihat kira-kira berapa biaya yang dikeluarkan untuk sebuah operasi seperti di Temanggung itu, tapi ada biaya tersembunyi yang dalam kasus ini terlalu besar. Biaya tersembunyi itu dikeluarkan sebagai political cost yang bisa dilihat dari show yang dipertontonkan televisi. Jadi, mungkin saja polisi ikut bermain dalam politik,” tegasnya.
Dirinya pun melihat pengakuan salah seorang saksi yang tidak melihat adanya tembakan balasan dari dalam rumah yang dikepung serta tertembaknya dua orang yang berusaha kabur dari rumah itu yang sampai saat ini belum jelas kemana orang itu. “Kalau benar polisi sudah menembak orang itu, mestinya orang itu bisa diinterogasi mengenai kondisi di dalam rumah sehingga tidak perlu menunggu 17 jam dan menyerang dengan membabi-buta,” katanya.
RR Mangindaan juga menyesalkan operasi Temanggung yang melibatkan 600 aparat kepolisian dalam ring satu. "Itu berlebihan, jika informasi akurat maka tidak perlu menggunakan sebanyak itu personil. Orang di dalam rumah itu dibuat seperti hewan yang sudah terpojok. Banyak cara yang bisa digunakan untuk menangkap orang itu, misalnya dikepung saja beberapa hari maka orang itu akan keluar mencari makan dan minum. Atau kirim anjing. Penggunaan mesin kecil untuk melihat kondisi dalam rumah terbukti tidak efektif,” tegasnya. (fas/JPNN)