Polusi Udara Jadi Ancaman Visi Indonesia Emas 2045, Peneliti BRIN Beri Solusinya
Diskusi yang bertepatan dengan peringatan International Day of Clean Air 2023 ini menjadi momentum untuk mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya menerapkan kesadaran risiko dan aksi nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045.
Prof. Dede mengatakan dalam ilmu kesehatan,. lanjutnya, kehidupan adalah bagaimana mengelola risiko. Jadi, setiap individu harus bersiap menghadapi risiko ke depan.
Dia juga memberikan apresiasi kepada MASINDO yang telah berjuang dalam membangun awareness masyarakat untuk mulai sadar risiko.
Terkait permasalahan polusi udara yang berpotensi menghambat dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Prof. Dede melanjutkan BRIN terus membangun kolaborasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kerja sama ini untuk terus memantau polusi udara di Indonesia.
“BRIN membentuk tim untuk memberikan solusi dalam pengendalian pencemaran udara. Kami juga melakukan eksperimen yang hasilkan inovasi mengenai peralatan yang bisa digunakan Kemenkes untuk menjadi solusi pencemaran udara,” kata Prof. Dede.
Pengamat Kebijakan Publik Center of Youth and Population Research (CYPR) Boedi Rheza, menambahkan permasalahan polusi udara merupakan isu krusial yang harus diselesaikan secara gotong-royong dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Sebab, kondisi ini dapat menghambat pembangunan manusia berkualitas karena adanya risiko kesehatan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) bagi masyarakat dengan lingkungan udara yang kotor. Dampak besarnya adalah menghambat dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Dikatakannya permasalahan polusi udara yang terjadi saat ini tidak dapat dipisahkan dari aktivitas manusia yang masih menggunakan energi fosil.