Ponte JK, Jembatan Terindah di Dunia yang Tak Lagi Ramah
Penerangan Minim, Banyak Coretan Tangan UsilMinggu, 16 Juni 2013 – 06:26 WIB
Kafe tempat nongkrong Adenida cs yang paling ramai pengunjung saat itu. Deretan mobil maupun sepeda motor di depan kafe diparkir mengular. Selain -mungkin- lokasinya paling dekat dengan jembatan, pemilik kafe menyediakan kursi-kursi bersantai di bagian depan atau teras. ''Kafe ini memang ramai, khususnya ketika jam makan siang begini,'' kata Adenida yang bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi Brasilia itu. 

"Dulu kafe ini banyak didatangi turis yang ingin melihat jembatan (Ponte JK). Sekarang, kecuali Anda, hanya orang-orang sini,'' sahut Giorgio do Averio, manajer Com Ale. 

Ponte JK sebenarnya salah satu destinasi wisata yang sayang dilewatkan ketika berkunjung ke Brasilia. Apalagi, memang disediakan area untuk pejalan kaki (sekaligus untuk bersepeda dan skater) yang mengapit dua ruas jalan (masing-masing terdiri atas tiga lajur). Lebarnya 1,5 meter sepanjang 720 meter. Sedangkan panjang dan lebar ruas jalan jembatan karya Alexandre Chan tersebut adalah 1.200 meter dan 24 meter. 

Tapi, turis memang punya alasan enggan mampir ke jembatan yang saat direkonstruksi dibutuhkan jasa 12 penyelam profesional untuk mengeksplorasi kedalaman air hingga 48 meter itu. Di antaranya, banyak lampu penerangan area pejalan kaki rusak.