Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Porang Kultur Jaringan

Oleh Dahlan Iskan

Rabu, 21 Oktober 2020 – 05:50 WIB
Porang Kultur Jaringan - JPNN.COM
Dahlan Iskan bersama petani porang di Ponorogo. Foto: disway.id

Caranya? “Umbi itu di pecah-pecah kecil-kecil," katanya.

Petani porang juga sudah bisa "mencuri" waktu. Dahulu, porang itu baru bisa ditanam setelah ada hujan. Berarti di bulan November.

Akibatnya, di musim kemarau belum bisa panen. Masih terlalu kecil.

Namun mulai tahun ini ada perkembangan baru. Di bulan Agustus petani sudah bisa menanam.

Tentu tidak menanam di ladang. Penanaman itu dilakukan di polybag. Dijejer-jejer di pekarangan rumah. Agar bisa disiram air setiap hari.

Berarti ketika musim hujan tiba benih yang di polybag itu sudah berumur 3 bulan. Sudah setinggi 30 cm. Saat itulah dipindah ke kebun. Di musim kemarau pun sudah bisa panen.

Cara mencuri waktu 3 bulan itu belum saya temui ketika saya ke pegunungan di selatan Ponorogo. Atau ketika saya ke kebun porang di Nganjuk dan Grobogan dulu.

Begitu kreatif para petani porang itu. Sampai akhirnya menyerah nanti?(disway.id)

Saya sudah mendengar ada investor besar yang ingin menanam porang di Indonesia. Investor asing. Dengan skala ribuan hektare.

Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close