Poros Beijing Vs Poros Mekah Dikotomi Absurd
Berdasarkan data diatas, Rizal mengatakan, dikotomi kedua poros di atas sangat absurd atau sia-sia, sebab tak didukung data dan fakta keduanya sedang bersengketa atau konfrontasi.
Dia mengatakan, bila dikotomi kedua poros tersebut dialamatkan ke Beijing dan Washington DC, mungkin saja sedikit beralasan.
“Atau dia mau cantolin ke poros Moskow-Washington DC. Jadi, secara hubungan bilateral dan ekonomi Arab Saudi dan Tiongkok tak ada masalah, Sebab itu sangat absurd dan lemah untuk dijadikan cantolan poros aliansi politik di Indonesia,” ucap dia.
Sebab itu, Rizal mengatakan, poros Beijing-Mekah hanya sebuah imajinasi liar. Ada upaya mengkotak-kotakan dan memecahbelah bangsa.
“Secara metafora yakni Beijing-Mekah juga absurd, terjadi diskonten, juga cukup berbahaya sebab berpotensi memecah belah bangsa dengan melibatkan unsur-unsur asing. Ini sama saja devide et impera-nya ala Belanda atau politik pecah belah,” ucap dia.
“Jangan sampai terminologi itu meningkatkan sentimen primordialisme di masyarakat. Jangan sampai bangsa ini bubar karena satu atau dua terminologi berbahaya yang membuat masyarakat makin terpecah-belah. Hati-hati!” ucap dia. (dil/jpnn)