Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Potret Keluarga Jawa setelah 125 Tahun 'Merdeka' di Suriname (2-Habis)

Katiman Jedul Kini Bisa Ngendang Dengkul

Senin, 10 Agustus 2015 – 22:22 WIB
Potret Keluarga Jawa setelah 125 Tahun 'Merdeka' di Suriname (2-Habis) - JPNN.COM
BERDUA: Katiman Jedul (kiri) bersama istri, Wakiyem, di teras belakang rumahnya yang bersih dan segar. Foto: Arief Santosa/Jawa Pos

Woninten, putri keempat Katiman, misalnya, kini menjadi bos di sebuah perusahaan teknologi informasi (TI) di Belanda. Dia bersuami seorang arsitek. Woninten juga satu-satunya anak Katiman yang berhasil menjadi sarjana dari Universitas Anton de Kom (Universitas Suriname).

Berkat Woninten, pada 2010 Katiman dan istri bisa keliling Indonesia selama sebulan. Mereka mengunjungi Jakarta, Purwokerto, Jogja, Solo, Madiun, Surabaya, Malang, dan Bali. Juga Malaysia dan Singapura. Mereka disenang-senangkan.

Tapi, saiki anakku kabeh wis disekolahke karo kantore dewe-dewe. Aku biyen ora duwe duit kanggo nyekolahke (Tapi, sekarang anak-anak saya sudah disekolahkan kantor masing-masing. Saya dulu tidak punya uang untuk menyekolahkan mereka),” papar dia.

Katiman mencontohkan Wonisah yang bekerja di perusahaan peternakan ayam. Dia dulu sempat berkuliah di Universitas Anton de Kom, tapi sudah keluar sebelum lulus. Dia kini bersuami Sukarlin Sono Sumito, pejabat di Volks Crediet Bank (VCB). Sukarlin juga dikenal sebagai penyanyi top di Suriname.

Begitu pula si ragil Adeline yang sudah menyelesaikan kuliah di Universitas Anton de Kom dan kini bekerja sebagai guru. Kemudian, Waldi dua kali disekolahkan ke Prancis oleh kantornya, perusahaan minyak milik pemerintah, Staatsolie.

Aku mung iso ngaturke matur kesuwun banget marang Gusti. Ing atase ambeganku wis koyo ngene, aku isih diparingi urip lan iso menangi anak-anakku wis dadi kabeh (Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada Tuhan. Dalam kondisi napas yang sudah seperti ini, saya masih bisa menyaksikan anak-anak saya menjadi orang semua),” kata kakek enam cucu itu. (*)

Ibarat sawah, Redi Katiman Jedul telah memanen hasilnya. Tujuh anaknya jadi orang semua. Laporan ARIEF SANTOSA, Suriname HUJAN tiba-tiba turun deras

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close