PPDS Anestesi Undip Segera Dibuka Kembali, Rektor Suharnomo: Alhamdulillah, Ini Ada Hikmahnya
jpnn.com, SEMARANG - Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro Semarang segera dibuka kembali setelah sempat ditutup selama dua bulan.
"Sudah ada MoU (nota kesepahaman) ya. Saya sudah tanda tangan dengan Kemenkes (Kementerian Kesehatan), dengan RSUP dr Kariadi, disaksikan oleh Pak Dirjen Kemenkes dan juga dari Kemendikbud," kata Rektor Universitas Diponegoro Semarang Suharnomo di Semarang, Kamis.
Aktivitas pembelajaran PPDS Anestesi Undip di RSUP dr Kariadi Semarang ditutup sementara oleh Kemenkes sebagai imbas meninggalnya salah satu mahasiswi PPDS, yakni dokter Aulia Risma Lestari.
Dalam nota kesepahaman itu, kata dia, sudah ada beberapa kesepakatan antara Undip dengan RSUP dr Kariadi karena ada beberapa hal dalam sistem yang perlu diperbaiki saat nantinya PPDS anestesi kembali dibuka, setelah diberhentikan sejak 14 Agustus lalu.
"Perbaikan-perbaikan ini saya rasa memang secara detail, karena ini menyangkut nyawa orang. Jadi, bagaimana pengaturan-pengaturan istirahat harus tepat, kemudian sif, ganti waktu, dan semuanya itu sudah detail banget," katanya.
Ia menjelaskan bahwa ilmu anastesi dibutuhkan banyak rumah sakit sehingga Undip juga berencana menjalin kerja sama dengan rumah sakit-rumah sakit (RS) lainnya, selain RSUP dr Kariadi.
"Alhamdulillah ini ada hikmahnya, ada berkahnya, bahwa kami tata kelolanya jadi lebih bagus dan tidak semuanya harus numpuknya di RSUP dr Kariadi. Kami bisa sebarkan di rumah sakit rumah sakit yang lainnya, yang sama-sama membutuhkan," katanya.
Berkaitan dengan kasus meninggal seorang mahasiswa PPDS Anestesi Undip, ternyata juga berdampak pada praktik atau aktivitas klinis Dekan Fakultas Kedokteran Undip di RSUP dr Kariadi Semarang yang ditangguhkan sementara.