Prabowo Bertemu Pangeran Khalid, RI Dinilai Bakal Ketiban 'Durian Runtuh'
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat hubungan internasional Universitas Pertamina Ian Montratama menilai Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Putra Raja Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman membawa angin segar.
Menurutnya, banyak keuntungan yang diraup Indonesia jika kerja sama bilateral antara kedua belah pihak terlaksana.
Pertama, Ian menyebutkan, secara geopolitik ketegangan di Laut Cina Selatan (LCS) yang kerap diklaim China dan bersinggungan dengan anggota ASEAN termasuk Indonesia bakal mereda.
Selain itu, lanjut Ian, RI dapat mengajak Arab Saudi agar berinvestasi pada Trans-ASEAN Gas Pipeline dengan memanfaatkan potensi bawah laut Indonesia.
"Kalau pipa itu dimiliki bersama dengan Arab Saudi di Natuna, China akan segan mengganggu karena China banyak mengimpor minyak dari Arab Saudi," ujarnya saat dihubungi, Selasa (8/3).
Kedua, kata Ian, peluang joint venture dalam memproduksi alat pertahanan dan keamanan (alpalhankam) bersama dengan Arab Saudi juga terbuka.
Pasalnya, Arab Saudi juga bertekad menjadi pemain di sektor nonmigas.
"Saudi punya pasar, (jadi Indonesia-Arab Saudi, red) bisa substitusi impor dan kita bisa punya dana untuk litbang (penelitian dan pengembangan) dan laba dari produk alpalhan bersama," katanya.