Prabowo Bertemu Putin, Jalan Menuju Akselerasi Teknologi Nuklir bagi Sektor Maritim
jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan antara Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 31 Juli 2024 di Moskow mengungkapkan ketertarikan Indonesia dalam menjalin kerja sama di bidang energi nuklir.
Menurut Pengamat Maritim DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, S.SiT., M.H., M.Mar, langkah ini mencerminkan strategi Indonesia untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan teknologi nuklir dalam berbagai sektor, termasuk transportasi laut di masa depan.
Pengamat yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai peluang untuk memperluas penggunaan energi nuklir dalam sektor transportasi laut.
“Teknologi propulsi nuklir menawarkan berbagai keuntungan, seperti efisiensi energi dan pengurangan emisi, yang sejalan dengan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan mengejar target nasional Net Zero Emission di tahun 2060,” tutur DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa di Jakarta.
Capt. Hakeng, sapaan karibnya, menjelaskan keunggulan operasional kapal berpropulsi nuklir tidak hanya menawarkan efisiensi, tetapi juga mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca.
Sektor maritim, yang menyumbang 2 sampai 3 persen dari total emisi karbon dioksida dunia, membutuhkan teknologi yang lebih bersih dan efisien.
Melalui pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, kapal nuklir bisa membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi sesuai Perjanjian Paris.
Capt Hakeng menambahkan kapal berpropulsi nuklir memiliki kemampuan berlayar dalam jangka waktu lama.