Prabowo-Mahasiswa Teken Kontrak Politik
Janjikan Cabut UU BHP dan Pendidikan Murah BerkualitasRabu, 10 Juni 2009 – 16:08 WIB
Acara kontrak politik tersebut dihadiri perwakilan dari enam perguruan tinggi yakni Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), STIE Dharma Bumiputra, Universitas Nasional, semuanya dari Jakarta, serta UIN Alauddin Makassar. Ada juga perwakilan dari pelajar yakni SMK di daerah Depok, pengamen jalanan dan pedagang kaki lima. Prabowo sempat mendengarkan keluhan-keluhan mereka.
Perwakilan mahasiswa dari UIN dan UKI mempersoalkan diterapkannya UU BHP pada akhir 2008 yang dianggapnya merupakan bentuk komersialisasi pendidikan. Karena itu, mereka meminta jika Mega-Prabowo berkuasa segera mencabut UU BHP. Salah satu wakil pelajar SMK, Bangun Satriadinata mempersoalkan iklan pemerintah tentang sekolah gratis yang ternyata tidak benar-benar gratis. Karena tetap saja ada biaya pendidikan yang harus tetap ditanggung pelajar yang cukup berat bagi orang tua murid.
Dalam kesempatan yang sama, pengamen jalanan sekaligus ketua pedagang kaki lima (PKL) terminal Depok, Rahman Tito mengungkapkan tindakan penggusuran yang sering dialami pedagang kecil di daerahnya. Dia pun selalu memasang badan utk menghadapi penggusuran di daerahnya. “Saya berharap tidak ada lagi penggusuran terhadap PKL. Jangan sampai Perda mengalahkan hak hidup pedagang kecil,” tuturnya dihadapan Prabowo.