Prabowo Minta Jatah 7 Menteri saat Pertemuan dengan Luhut?
It is not clear whether Prabowo wanted to be both vice president and defense minister himself, or whether defense would have part of Gerindra’s proposed share of portfolios.
Nah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku tidak tahu darimana sumber berita tersebut, dan apakah bisa dipertanggungjawabkan atau tidak. Yang jelas, Dasco menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar adanya.
"Namun yang pasti secara tegas kami sampaikan bahwa berita-berita yang beredar kalau Pak Prabowo bersedia jadi cawapresnya Presiden Jokowi, kemudian meminta kuota beberapa menteri itu adalah tidak benar. Kami pastikan tidak benar," katanya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/4).
Dia menegaskan bahwa pertemuan Prabowo dan Luhut itu bukanlah pertama kali. Mereka merupakan kawan lama dan pernah berbisnis bersama. Karena itu sudah bertemu untuk makan-makan dan berbincang-bincang banyak hal.
"Soal Pilpres pasti dibicarakan. Namanya politik sedang hangat-hangatnya, justru yang aneh tidak bicara politik, makan doang," ungkap anggota Komisi III DPR itu.
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga membantah Prabowo minta jatah menteri termasuk menhan. "Saya kira tidak ada itu. Itu bohong," tegasnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).
Menurut Fadli, itu hanya pertemuan biasa antara Prabowo dan Luhut. "Tapi, tidak ada cerita soal tujuh menteri," kata wakil ketua DPR itu.
Dia pun menegaskan Luhut tidak mungkin bisa menentukan soal jatah menteri di kabinet Joko Widodo. "Posisinya Pak Luhut kok bisa menentukan, memang Pak Luhut presiden?" ungkapnya.