Prabowo Sayangkan Terjadinya Kontroversi Pembakaran Bendera
jpnn.com, KENDAL - Pimpinan Pondok Pesantren Al-Kaumani (APIK) Kiai M. Sholahuddin Humaidulloh menyambut hangat kehadiran calon presiden Prabowo Subianto di kediamannya, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Senin (29/10).
Keduanya berbincang banyak hal di ruang tamu kediaman Kiai Sholahuddin. Mulai dari mengajak semua santri untuk tenang saat difitnah dan dihina, hingga membahas mengenai masalah kesehatan.
Awalnya Kiai Sholahuddin membuka obrolan mengenai masalah keumatan yang saat ini terjadi, seperti pembakaran bendera tauhid di Garut, Jawa Barat yang dianggap sebagai bendera HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).
Menurut Prabowo, cara-cara tersebut bisa menimbulkan perpecahan umat yang seharusnya bisa diselesaikan dengan baik-baik. "Karena itu, saya menyayangkan hal tersebut terjadi, seharusnya lebih menjaga ketenangan dan tidak mudah terpancing provokasi. Hal tersebut bisa memecah belah umat dan bangsa," ujar Prabowo.
Keduanya juga berbincang terkait masalah kesehatan. Pembahasan dimulai saat Prabowo membaca larangan merokok di ruang tamu kediaman Kiai Sholahuddin. "Wah di situ ada tulisan dilarang merokok Pak Kiai, saya juga tidak suka merokok," ucapnya.
Kiai Sholahuddin kemudian menjelaskan alasan memasang pemberitahuan dilarang merokok di kediamannya. Karena ada beberapa wali santri (orang tua santri) yang menunggu kehadirannya sambil menghabiskan berbatang-batang rokok hingga membuat ruang tamu di kediamannya diselimuti asap.
"Jadi saya pasang pemberitahuan itu biar tidak ngebul," papar Kiai Sholahuddin.
Mendengar penjelasan tersebut Prabowo juga menceritakan bahwa pada saat aktif di TNI dulu, ada beberapa prajuritnya yang suka merokok dan menghabiskan berbungkus-bungkus rokok dalam sehari.