Prabowo Sebaiknya Introspeksi Sebelum Bicara Utang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Hanura di DPR RI Inas N Zubir meminta Prabowo Subianto introspeksi sebelum menyerang pemerintah dengan menyinggung isu utang negara. Sebab, menurut dia, perusahaan milik Prabowo sendiri memiliki utang di luar negeri, di mana salah satunya adalah Allied Ever Investment Ltd, perusahan investasi asal Hongkong, yang hampir saja membangkrutkan PT Kertas Nusantara.
“Itu gara-gara perusahaan milik Prabowo tersebut tidak mampu membayar utang sebesar Rp 142 miliar, tapi akhirnya diselamatkan pada 2011," kata Inas, Senin (28/1).
Selain utang tersebut, menurut Inas, terkuak juga utang lainnya yang sangat besar yakni mencapai Rp 15 triliun dari 143 kreditur dan harus dicicil selama 15 tahun sampai 20 tahun.
BACA JUGA: Jubir PSI Heran Prabowo Tak Paham soal Utang Negara
"Itu dimulai dari 2013. Oleh karena itu, Prabowo harus jujur. Berapa utang luar negeri PT Kertas Nusantara kepada asing. Sudah mulai dicicil atau belum? Jangan-jangan utang PT Kertas Nusantara ikut berkontribusi juga dalam utang luar negeri Indonesia yang digembar-gemborkan Prabowo Subianto," kecam Inas.
Dia menanyakan kemampuan Prabowo mengelola keuangan karena utang perusahaannya amburadul dan hampir dipailitkan. Inas justru khawatir apabila Prabowo memimpin negara. Sebab, bisa jadi klaim Prabowo tentang Indonesia bubar, akan menjadi kenyataan.
Kritikan Prabowo terhadap utang pemerintah yang sudah stadium lanjut dan parah, lanjut Inas, tidak mendasar. Pasalnya, dia menilai, utang pemerintah masih aman karena masih jauh dari aturan yang ditetapkan oleh Undang-undang yakni 60 persen PDB.
“Prabowo Subianto sebenarnya juga harus malu bicara soal utang luar negeri Indonesia," tandas Inas.(tan/jpnn)