Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Prabowo Sepertinya Masih Shock Dengan Kasus Ratna Sarumpaet

Selasa, 16 Oktober 2018 – 19:10 WIB
Prabowo Sepertinya Masih Shock Dengan Kasus Ratna Sarumpaet - JPNN.COM
Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (3/10) malam untuk menyikapi kebohongan Ratna Sarumpaet. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno diprediksi masih shock dengan deraan kasus dugaan hoaks yang melibatkan Ratna Sarumpaet.

Menurut pengamat politik Afriadi Rosdi, kemungkinan hal ini menjadi penyebab mengapa Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu belakangan terkesan kurang bergairah turun berkampanye menyapa masyarakat.

"Harus diakui, kasus Ratna pukulan telak bagi Prabowo. Saya kira Prabowo akan sulit melupakan kasus ini, begitu juga dengan masyarakat," ujar Afriadi kepada JPNN.com, Selasa (16/10).

Ketua Pusat Studi Literasi Media ini menilai, kasus Ratna terkesan memukul telak sisi kepemimpinan Prabowo. Paling tidak, membentuk kesan mantan Danjen Kopassus tersebut tipe pemimpin yang menelan mentah-mentah informasi yang disukai.

"Karakter kepemimpinan seperti ini sepertinya tak baik sama sekali, apalagi setingkat calon presiden. Pemimpin yang baik itu kan berpihak pada objektivitas, bukan emosionalitas," ucapnya.

Afriadi lebih lanjut mengatakan, objektivitas bisa berupa hal yang tidak disukai, tapi baik untuk bangsa dan negara. Sementara informasi yang disukai belum tentu benar dan belum tentu positif bagi bangsa dan negara. Jadi, seorang pemimpin harus mampu mengatasi kepentingan pribadi untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu bangsa dan negara.

"Dalam kasus Ratna, Prabowo sepertinya gagal membuktikan ke publik sebagai pemimpin berkarakter yang pas untuk memimpin bangsa ini. Prabowo itu cerdas secara intelejensi (IQ). Tentu menyadari, efek dari kekeliruan fatalnya yaitu kesalahan yang disebabkan kelemahan emosionalitas (EQ)," pungkas afriadi.(gir/jpnn)

Harus diakui, kasus Ratna pukulan telak bagi Prabowo. Saya kira Prabowo akan sulit melupakan kasus ini, begitu juga dengan masyarakat.

Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News