Prajurit TNI AD Gugur Diserang KKB, Jenderal Dudung: Bukti Kebiadaban Separatis Teroris
jpnn.com - JAKARTA - Prajurit TNI AD dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna Pratu Miftahul Arifin gugur saat bertugas dalam operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens di Nduga, Papua Pegunungan.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman menyampaikan ucapan dukacita dan belasungkawa terhadap prajuritnya yang gugur di Nduga.
Jenderal Dudung menyatakan bahwa gugurnya prajurit TNI AD dari Satgas Yonig Raider 321/GT saat mengemban misi pembebasan pilot Susi Air di Nduga, itu membuktikan kebiadaban kelompok separatis teroris Papua.
Dikutip dari siaran tertulis Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat di Jakarta, Senin (17/4), Jenderal Dudung menyampaikan bahwa kelompok separatis itu terus meneror masyarakat dan alat negara yang bertugas.
Oleh karena itu, Jenderal Dudung memerintahkan jajarannya di TNI AD untuk terus bersiap mendukung segala operasi yang ditetapkan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
Jenderal bintang empat ini mengatakan bahwa TNI AD juga akan membuat evaluasi secara menyeluruh, termasuk dalam sistem pembinaan latihan bagi prajurit, dan terhadap satuan yang ditugaskan dalam operasi militer.
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (16/4), mengatakan satu prajurit Yonif Raider 321/GT gugur saat melaksanakan tugas di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan.
"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," kata Julius.