Prajurit TNI dan Polri Solid Menghadapi Bahaya Terorisme
Panglima TNI berpesan agar di bulan puasa ini menjadi momen menahan hawa nafsu dan untuk menjadi muslim yang lebih baik TNI-Polri harus merangkul alim ulama dan masyarakat luas untuk bersatu. Pasalnya, kita tidak ingin negara Indonesia yang indah ini hancur karena radikalisme. Kita bisa mencegah kalau kita peduli terhadap lingkungan kita.
“Jangan terjebak pemahaman sempit dan jangan salah memahami isi Alquran. Dengan cara yang benar mengambil tindakan preventif tentu kita tidak ingin negeri ini menjadi seperti negara-negara konflik. Semoga silaturahmi kali ini memberi inspirasi positif dalam membangun bangsa dan negara yang kita banggakan,” katanya.
Menjelang berbuka puasa, Prof. Dr. Ali Mashan Musa selaku Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, memberikan tausiah serta memimpin doa berbuka puasa dan dilanjutkan salat Maghrib berjemaah.
Usai buka puasa dan salat Maghrib, Panglima TNI memberikan bingkisan maupun tali asih kepada 100 Warakawuri dan 400 anak yatim piatu. Acara dilanjutkan dengan salat Isya dan Tarawih berjemaah.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI dan Kapolri bertemu dengan sejumlah kurang lebih 20 tokoh agama wilayah Surabaya terdiri dari Ketua MUI Jatim, Pimpinan Pondok Pesantren, Pimpinan Ormas Islam, Sesepuh Yayasan, serta beberapa Guru Besar Universitas Islam di Surabaya.
Melalui kegiatan Safari Ramadan Panglima TNI, Kapolri dan Forkopimda ini diharapkan akan mampu untuk lebih meningkatkan dan memperkuat sinergitas antara TNI, Polri, dan Forkopimda di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Hadir dalam acara tersebut di antaranya Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Pangdivif-2 Kostrad, Danlanud Abd Saleh, Pangkotama TNI AL Wilayah Surabaya, Pangkoarmada III, Kasarmada II, Danguspurla Koarmada II, Pejabat Utama Koarmada II, serta Forkopimda Provinsi Jawa Timur.(fri/jpnn)