Prajurit TNI Harus Paham dan Tularkan Ilmu Teknologi Digital, Keluarga Target Utama
jpnn.com, JAKARTA - Prajurit TNI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diimbau bisa memahami ilmu penggunaan teknologi digital serta menularkannya kepada para sesama prajurit serta keluarganya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Asisten Komunikasi dan Elektronika (Waaskomlek) Panglima TNI Brigjen TNI Indra Gumay Fitri dalam kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada Prajurit TNI Provinsi NTT yang merupakan kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan TNI pada 7 Agustus.
"Kegiatan ini akan membawakan 4 pilar literasi digital. Harapannya para peserta mampu mengaplikasikan serta menularkan ilmu yang didapat kepada sesama prajurit maupun keluarganya,” tutur Indra dalam keterangannya dikutip Senin (14/8).
Pada pemaparan materi kecakapan digital oleh dosen Universitas AMIKOM Purwokerto Andi Dwi Rianto, disampaikan mengenai pentingnya kemampuan individu dalam menyeleksi, memahami, menganalisis, memverifikasi, dan berpartisipasi aktif untuk menggunakan media digital.
Dikatakannya penting untuk bisa mengetahui penggunaan media digital, terutama bagi TNI yang mana jabatan sebagai prajurit TNI melekat pada kesehariannya, termasuk istri dan anak yang juga satu kesatuan.
Dia mencontohkan, ada anggota TNI dihukum karena media sosial yang dimiliki istrinya. Hal ini membuat TNI lebih aware untuk menyosialisasikan literasi digital kepada anggota keluarga.
Pada kesempatan yang sama, Trainer Public Speaking Gatot Sandy turut menyampaikan materi mengenai etika digital, khususnya dalam konteks kehidupan digital pada era post-truth.
Gatot menyampaikan bahwa di masa sekarang, persepsi seseorang, terutama public figure menjadi hal yang kerap dipercaya oleh publik, bahkan melebihi fakta itu sendiri.