Prakarsa Bebas Tembakau Peluang Pasar Bagi NRT
Kamis, 26 Agustus 2010 – 17:20 WIB
JAKARTA - Pengamat prakarsa bebas tembakau Gabriel Mahal mengatakan desakan menaikan harga rokok merupakan salah satu agenda bebas tembakau atau yang populer disebut agenda anti-tembakau. “Strategi menaikan harga tembakau ditetapkan sebagai cara efektif dan penting untuk mengurangi konsumsi tembakau dan diganti dengan Nicotine Replacement Therapy (NRT) produk Amerika Serikat. Skenario ini persis seperti ditetapkan dalam Pasal 6 Framework Convention on Tobacco Control (FCTC),” kata Gabriel kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/8). Dalam Pasal 6 FCTC, terang Gabriel, ditetapkan menaikan harga dan cukai pasti berdampak terhadap kurangnya permintaan tembakau hingga harga rokok jadi mahal dan orang tidak lagi mudah membeli rokok. Keadaan ini memaksa orang berhenti merokok. Dengan berhenti merokok, orang akan merasa menjadi sehat.
Asumsi tersebut di atas ternyata diragukan kemurnian tujuannya oleh Gabriel. “Strategi dengan tujuannya itu tetap perlu dicermati secara kritis. Artinya, harus tetap diletakkan dan dilihat dalam konteks kepentingan-kepentingan di balik agenda anti tembakau itu. Ya, kepentingan memenangkan persaingan harga antara produk-produk tembakau dengan produk-produk obat-obat pengganti nikotin dari korporasi-korporasi farmasi internasional yang sama-sama jualan nikotin,” ungkap Gabriel.
Ditambahkan, harga rokok masih jauh di bawah harga obat pengganti nikotin. Dengan menaikkan harga rokok dan pajaknya maka terjadi kompetitif dengan harga produk-produk obat pengganti nikotin.
JAKARTA - Pengamat prakarsa bebas tembakau Gabriel Mahal mengatakan desakan menaikan harga rokok merupakan salah satu agenda bebas tembakau atau
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Produk
Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
Minggu, 24 November 2024 – 00:11 WIB - Makro
Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
Minggu, 24 November 2024 – 00:05 WIB - Investasi
Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
Sabtu, 23 November 2024 – 15:14 WIB - Makro
AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
Sabtu, 23 November 2024 – 10:53 WIB
BERITA TERPOPULER
- Dahlan Iskan
Wanita Global
Minggu, 24 November 2024 – 07:08 WIB - Pilkada
Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
Minggu, 24 November 2024 – 06:42 WIB - Bulutangkis
China Masters 2024: Jonatan Christie Berkali-kali Memukul Nomor 1 Dunia
Minggu, 24 November 2024 – 05:05 WIB - Destinasi
Jadwal & Harga Tiket Bus AKAP dari Bali ke Pulau Jawa Minggu 24 November 2024
Minggu, 24 November 2024 – 06:22 WIB - Humaniora
Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
Minggu, 24 November 2024 – 06:35 WIB