Prakarsa Bebas Tembakau Peluang Pasar Bagi NRT
Kamis, 26 Agustus 2010 – 17:20 WIB
Sekalipun demikian, perdagangan obat NRT ini masih defisit. Impor obat-obat NRT ini masih lebih besar. Defisit perdagangan ini diatasi dengan memacu produksi NRT buatan Amerika yang sekaligus dapat membuka lapangan kerja bagi rakyat AS, kata Gabriel.
Bahkan dia juga mengungkap laporan World Smoking-Cessation Drug Market 2010-2025 (13/1/2010), yang memprediksi 15 tahun ke depan pertumbuhan menyeluruh dari pemasaran produk-produk NRT ini akan meningkat yang dikontribusi oleh kelompok negara BRIC (Brazil, Rusia, India, dan Cina). "Hampir separuh perokok dunia tinggal di wilayah BRIC ini, tetapi kelompok negara ini termasuk berpendapatan perkapita rendah hingga daya beli terhadap obat-obat NRT yang relatif mahal itu saat ini masih rendah."
Jadi, kepentingan di balik strategi peningkatan harga dan pajak rokok itu tidak lain daripada kepentingan dagang. “Tinggal kita pilih. Apakah kita mau utamakan kepentingan nasional di bidang tembakau, khususnya kretek yang merupakan rokok khas Indonesia, atau kepentingan korporasi-korporasi farmasi internasional yang sejak awal mendanai proyek Prakarsa Bebas Tembakau dengan segala agenda kampanye anti tembakaunya itu. Kedaulatan sebagai bangsa yang sudah 65 tahun merdeka ada di tangan kita,” imbuh Gabriel. (fas/jpnn)