Praktis, Ridwan Tak Perlu Lagi Digendong Masuk Mobil
Melihat respons masyarakat yang begitu antusias, Teguh menyatakan bahwa pihaknya segera menjajaki kemungkinan untuk menambah jumlah armada maupun memperluas di kota-kota lain.
’’Sementara kami evaluasi yang ada terlebih dahulu, dari segi pelayanan maupun proses pelaksanaannya. Kami juga mendengarkan masukan dari teman-teman disabled. Semoga manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang,’’ ujar suami Yanni Sumantri itu.
Teguh menjelaskan, persiapan peluncuran armada taksi spesial tersebut cukup lama. Salah satunya, menyiapkan para pengemudi. Hingga kini, baru ada sepuluh orang. Mereka dipilih setelah melalui seleksi khusus. Di antaranya, penilaian kinerja yang baik setahun terakhir, tidak pernah mendapat komplain dari penumpang, maupun terlibat kecelakaan.
’’Selanjutnya, para driver terpilih tersebut mendapat training untuk pengenalan fitur dan standar pelayanannya,’’ tutur Teguh saat ditemui di kantor pusat Blue Bird, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (15/9).
Apresiasi tidak hanya datang dari para penyandang disabled yang menjadi sasaran utama pengguna taksi Lifecare. Edi Nursalam, ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, sangat mendukung penyediaan layanan yang mengimplementasikan konsep transportasi humanis tersebut.
’’Layanan ini sangat besar manfaatnya, memperhatikan kebutuhan warga disabled. Mudah-mudahan bisa diikuti oleh penyedia sarana transportasi publik lainnya, termasuk pemerintah,’’ ujarnya.
Hal senada diungkapkan Deddy Rukidjah, rekan Ridwan sesama penyandang disabilitas. ’’Sekarang saya tidak terlalu menyusahkan orang lain yang harus bersusah payah menggendong saya masuk ke taksi,” ucapnya. (*/c4/ari)