Pramono Edhie Luncurkan Buku Biografi
jpnn.com - JAKARTA - Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, resmi meluncurkan buku biografinya. Peluncuran buku ini dilakukan sebagai media komunikasi agar dirinya bisa lebih dikenal rakyat.
Kedua buku yang diluncurkan di Media Center Pramono Edhie Wibowo, Jalan Diponegoro No. 43 Jakarta Pusat itu di antaranya berjudul "Saya dan Ayah Saya: Diskusi Imajiner Pramono Edhie Wibowo dan Sarwo Edhie Wibowo" ditulis oleh Rini Mulyawati, dan buku biografi berjudul "Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan" yang ditulis Rajab Ritonga.
Menurut Jenderal Purnawirawan TNI yang akrab disapa Mas Edhie itu, buku tersebut diluncurkan karena dari perjalanannya semasa masih aktif di TNI AD, tidak banyak masyarakat yang mengenal dirinya. Di sisi lain, Edhie juga mengaku tidak bisa mengunjungi semua masyarakat di semua daerah satu per satu.
"Banyak orang katakan, jangan memilih kuncing dalam karung, inilah kenapa saya terbitkan buku yang akan menjadi alat komunukasi saya dengan masyarakat. Mudah-mudahan masyarakat mengenal saya melalui buku ini," kata ujar peserta konvensi capres Demokrat itu.
Selain itu, buku itu jawaban Pramono Edhie atas pertanyaan masyarakat yang banyak dia temui ketika berkunjung ke berbagai daerah. Dia juga merasa perlu menjelaskan berbagai masalah yang dia temui selama ini melalui buku tersebut.
Rajab Ritonga, penulis buku Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan mengatakan dalam buku itu tergambar sebuaha prolog yang menggambarkan sosok Pramono Edhie masa kecil, remaja, saat jadi taruna sampai berdinas di TNI AD, hingga dia pensiun dan bergabung dengan Demokrat.
"Bagaimana beliau mencari jatidiri tidak tiba-tiba, ada peran Ayah beliau, kakak-kakak beliau, itu tergambar di buku ini. Buku ini ditulis dalam waktu singkat, 3 bulan, tujuannya agar masyarakat mengenal Pak Edhie," ujar Rajab.
Sementara penulis buku Saya dan Ayah Saya, Rini Mulyawati menyebutkan buku ini berisikan hasil diskusi imajiner antara Pramono Edhie dan ayahnya, disertai gambar pendukung. Di buku itu diulas cita-cita, jati diri, keluarga, alasan bergabung dengan Demokrat dan ikut konvensi capres partai itu.