Pramuka Indonesia Belajar dari Australia
Sepuluh pramuka asal Indonesia saat ini sedang berada di Australia sebagia bagian dari kerjasama pandu antar kedua negara. Mereka berada di Victoria selama tiga minggu, untuk mengetahui kehdupan kepanduan dan kegiatan bermanfaat lainnya.
Mereka berasal dari lima provinsi di Indonesia yaitu Lampung, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan, dengan rata-rata menjalani pendidikan di kelas 3 SMP atau kelas 1 SMA.
Ditemui ketika menghadiri perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-71 di Federation Square di Melbourne hari Rabu (17/8/2016), para pelajar ini mengatakan bahwa mereka sebelumnya sudah lolos saringan secara nasional untuk bisa bepergian ke Australia.
"Kami sudah menjalani berbagai saringan, baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional, hal seperti kemampuan bahasa Inggris, pengetahuan mengenai budaya Indonesia, dan kemampuan pramuka seperti mengetahui sandi." kata M Farhan Sasti, pelajar SMP Kartika asal Lampung kepada wartawan ABC Australia Plus Indonesia, L. Sastra Wijaya.
Selama di Australia, pelajar asal Indonesia ini tinggal di kota Warnambool, dan Colac di negara bagian Victoria, sekitar 300 km dari Melbourne. Mereka tinggal bersama dengan keluarga yang menampung (host family) dan juga bersekolah dengan anak yang ditinggali dalam keluarga tersebut.
Apa yang menarik dari kegiatan kepanduan di Australia?
Menurut Farhan, hal yang disukainya adalah bahwa di Australia banyak kegiatan yang dilakukan di luar ruangan. "Di Indonesia kegiatan pramuka masih minim dengan kegiatan. Di sini ada kegiatan misalnya adventuring, naik sepeda, belajar di hall. Dari sini, kami belajar untuk nanti bisa melakukan lebih banyak kegiatan lagi di Indonesia." kata Farhan.
Sepuluh pramuka asal Indonesia saat ini sedang berada di Australia sebagia bagian dari kerjasama pandu antar kedua negara. Mereka berada di Victoria
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tak Ada Pengusiran Jemaah saat Gibran Salat, Polisi Jangan Langsung Percaya | Reaction JPNN
-
Soal Dualisme Dekopin, Nurdin Halid: Kami Sah Secara Hukum
-
Ketum Dekopin Priskhianto Bakal Menggelar Munas Rekonsiliasi Dekopin
-
Jirayut Bakal Berkolaborasi dengan JKT 48
-
Bertemu Presiden El-Sisi, Prabowo Minta Pencak Silat menjadi Olahraga Resmi Mesir
- ABC Indonesia
Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
Selasa, 24 Desember 2024 – 23:55 WIB - ABC Indonesia
Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
Senin, 23 Desember 2024 – 23:58 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
Sabtu, 21 Desember 2024 – 23:10 WIB - ABC Indonesia
Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
Jumat, 20 Desember 2024 – 23:59 WIB
- Sepak Bola
Semifinal Piala AFF 2024: Stadion Singapura vs Vietnam Dipindah, Kenapa?
Kamis, 26 Desember 2024 – 05:16 WIB - Dahlan Iskan
Lukisan Aktivis
Kamis, 26 Desember 2024 – 08:38 WIB - Sepak Bola
Gagal Penuhi Ekspektasi di Piala AFF 2024, Rafael Struick Merespons Begini
Kamis, 26 Desember 2024 – 06:03 WIB - Jateng Terkini
Catat! Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini, Kamis 26 Desember 2024
Kamis, 26 Desember 2024 – 07:48 WIB - Pasar
Pengumuman, Beras Bakal Kena PPN 12 Persen, Simak Detailnya
Kamis, 26 Desember 2024 – 07:06 WIB