Prancis Bekuk Bos Perusahaan Implan
Jumat, 27 Januari 2012 – 11:49 WIB
PARIS--Setelah berstatus buron, Jean Claude Mas akhirnya tertangkap. Kemarin (26/1) polisi Prancis berhasil menangkap bos dan pendiri pabrik implan payudara Poly Implant Prothese (PIP) itu di rumah seorang kerabatnya di wilayah selatan negara tersebut. Saat ini, pria 72 tahun itu berada dalam tahanan polisi. Jaksa Jacques Dallest dari Kota Marseille mengatakan bahwa Mas ditangkap pukul 07.00 pagi waktu setempat (sekitar pukul 12.00 WIB) kemarin. "Sesuai perintah jaksa yang menangani kasusnya, tersangka langsung dibawa ke kantor polisi dan akan ditahan selama maksimal 48 jam," katanya. Mas bakal dijerat dengan pasal pembunuhan tidak terencana terkait produksi silikon payudara PIP yang jelas menggunakan bahan berkualitas rendah.
Setelah menahan Mas, polisi lantas menggeledah sebuah rumah tempat persembunyian Mas dan terletak di resor Six Fours Les Plages tersebut. Polisi berharap bisa menemukan bukti terkait kasus implan payudara PIP tersebut. Apalagi, rumah yang selama ini menjadi tempat persembunyian Mas tersebut milik seorang mantan pejabat eksekutif PIP.
Begitu berstatus tersangka dan ditahan, Mas langsung didampingi pengacaranya, Yves Haddad. "Kondisi klien saya kurang sehat. Dia agak kelelahan dan saat ini sedang menunggu kedatangan dokter," ujar Haddad. Karena itu, pemeriksaan terhadap mantan wiraniaga (salesman) obat Bristol Myers Company tersebut ditunda. Kabarnya, selain menangkap Mas, polisi juga berhasil mengamankan Claude Couty yang menjabat sebagai wakil pimpinan PIP.
PARIS--Setelah berstatus buron, Jean Claude Mas akhirnya tertangkap. Kemarin (26/1) polisi Prancis berhasil menangkap bos dan pendiri pabrik implan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tiga Pelaku Pembunuh Vina Masih Berkeliaran, Tolong Jangan Gadaikan SK PPPK | Reaction JPNN
-
PDIP Gelar Rakernas V
-
Tepis Pernyataan Hotman Paris, Henky Solihin Sebut Richard Lee Bisa Dijerat Pidana
-
PDIP Kantogi 8 Nama untuk Pilkada DKI Jakarta
-
Australia Selatan Kaji Larangan Penggunaan Media Sosial untuk Anak-Anak
BERITA LAINNYA
- Asia Oceania
Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
Jumat, 17 Mei 2024 – 23:37 WIB - Amerika
Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
Jumat, 17 Mei 2024 – 22:35 WIB - Timur Tengah
Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
Kamis, 16 Mei 2024 – 15:01 WIB - Internasional
KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
Rabu, 15 Mei 2024 – 17:00 WIB
BERITA TERPOPULER
- Parpol
Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
Minggu, 19 Mei 2024 – 01:52 WIB - Gosip
3 Berita Artis Terheboh: Curhat Tamara Bleszynski Bikin Heboh, Epy Dibawa ke RSKO
Minggu, 19 Mei 2024 – 04:56 WIB - Humaniora
5 Berita Terpopuler: Daftar Verval Honorer BKN Keluar, yang Non-Database Jangan Berharap, soal PPPK Part Time Bagaimana?
Minggu, 19 Mei 2024 – 06:39 WIB - Destinasi
Jadwal Bus AKAP dari Bali ke Pulau Jawa MInggu 19 Mei 2024, Sebegini Harga Tiket!
Minggu, 19 Mei 2024 – 06:43 WIB - Tokoh
Eks Tim Mawar Buka Suara soal Rumor Sjafrie Sjamsoeddin Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Minggu, 19 Mei 2024 – 06:22 WIB