Presdir HSBC Menyingkap Kekuatan Indonesia dalam Pemulihan Ekonomi, tetapi
Francois menyatakan setidaknya sekitar USD 43 triliun dana dikelola dunia dan disalurkan untuk output/hasil yang berkelanjutan.
Hal itu, kata Francois diprediksi akan meningkat setelah laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang diluncurkan bulan ini.
IPCC bakal mengungkapkan bahwa tujuan Paris Agreement tidak akan tercapai tanpa pengurangan emisi secara siginifikan dan cepat.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah Indonesia untuk terus menciptakan ekosistem yang memungkinkan e-commerce dan konektivitas digital berkembang pesat.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet tertinggi di dunia yaitu sekitar 196 juta, lebih dari seperempat populasi belum beranjak online.
Selain itu, Indonesia hanya menempati urutan ke-56 di dunia dalam hal akses ke teknologi.
"Upaya untuk meningkatkan infrastuktur, baik secara fisik dan kebijakan, seperti peluncuran konektivitas 4G ke 4,000 kabupaten dan sub-divisi tahun ini, merupakan langkah menuju ke arah yang tepat," kata dia.
Francois menambahkan Indonesia bisa terus berfokus pada langkah-langkah untuk mengurangi hambatan non-tarif.
Studi IMF 2019 memperkirakan bahwa jika Asia dapat mengatasi hambatan perdagangan dan investasi asing, hal itu akan mendorong pertumbuhan regional sebesar 15 persen.
"Perjanjian perdagangan bebas yang baru ditandatangani Indonesia, akan memberikan manfaat dan menjadi panutan bagi kawasan ASEAN," kata Francois.