Presiden Jokowi Apresiasi Capaian Vaksinasi Pemkab Sumedang yang Terbaik se-Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam laporannya di depan presiden bersyukur karena saat ini keterisian rumah sakit hanya 16,9 persen yang merupakan sejarah terendah dalam Bed Occupancy Rate (BOR) di Jawa Barat.
“BOR rumah sakit kami di akhir Juli lalu mencapai puncaknya di angka 91 persen. Sekarang turunnya sangat jauh. Tingkat kematian juga di bawah rata-rata nasional 1,9 persen, kasus aktif tinggal 3,28 persen atau 22 ribu pasien aktif, sudah tidak tertinggi lagi dibanding provinsi lain,” ucapnya.
Dikatakan gubernur, sesuai arahan Presiden, untuk meningkatkan kesembuhan dan mengurangi tingkat kematian ada program pengiriman obat gratis dananya dari APBD.
“Tingkat kepatuhan memakai masker terpantau di angka 91 persen, menjaga jarak 87 persen. Semua karena setiap hari pak kapolda, pak pangdam dan Satpol PP memonitor ruang-ruang publik dan melaporkannya melalui aplikasi. Jadi alhamdulillah kedisiplinan terjaga dengan baik,” ujarnya.
Dia juga melaporkan, PPKM di Jawa Barat mayoritas sudah di Level 3 dan sudah tidak ada lagi PPKM Level 4, serta sedang semuanya didorong memasuki PPKM Level 2.
“Karena kedaruratan sudah terlewati maka fokus kami sekarang adalah bekerja sama menyelesaikan vaksinasi. Seperti yang Bapak saksikan, vaksinasi terbagi oleh tiga pihak. Satu oleh pemerintah daerah, Kedua oleh TNI Polri, dan Ketiga dari organisasi profesi, organisasi politik, dan lainnya,” ujarnya.
Dia menerangkan, per 31 Agustus 2021 Jawa Barat baru mendapat 16 juta dosis vaksin padahal kebutuhannya mencapai 37 juta vaksin dari jumlah penduduk 50 juta jiwa.
“Kami membutuhkan 15 juta dosis vaksin per bulan sesederhana itu. Jadi kalau Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kesehatan bisa mengalokasikan 15 juta dosis vaksin perbulan. Kami bisa menyelesaikan bulan Desember 2021,” kata Ridwan Kamil.