Presiden Jokowi Cek Langsung Pencairan Bansos PKH di Ciamis
"Uangnya mau saya pakai untuk beli baju sekolah, buku tulis, sama sepatu anak. Alhamdulillah, cairnya tepat saat kebutuhan anak sekolah banyak sekali," ungkap Titin (38) warga Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya.
Titin mengatakan, ini adalah kali pertama Ia memiliki rekening bank sekaligus ATM. Menurutnya, meskipun membingungkan namun Ia merasa penyaluran bansos ini jauh lebih mudah dan simple.
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dipersilahkan mengelola sendiri bansos yang diberikan. Apakah mau diambil semua atau ada yang ingin disisakan dalam rekening untuk ditabung.
Senada, Fitri (35) warga Kecamatan Sadananya menuturkan meskipun bantuan yang diberikan pemerintah nilainya kecil, namun dianggap sangat membantu. Utamanya dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa penyaluran bansos secara non tunai merupakan terobosan besar Pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan kendala yang timbul seperti saat bansos disalurkan secara tunai.
Lewat non tunai, Pemerintah berharap bansos memenuhi prinsip ketepatan yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat administrasi.
"Ini juga merupakan langkah transformasi yang strategis karena sasaran program keuangan inklusi adalah kelas bawah yang kerap belum melek industri keuangan perbankan," imbuhnya.
Diungkapkan, efektivitas inilah yang mendorong Pemerintah menambah luas jangkauan penerima PKH. Bila ditahun 2017 hanya sekitar 6 juta KPM, maka tahun 2018 akan ditambah sehingga menyentuh angka 10 juta penerima. (jpnn)