Presiden Jokowi Dorong Pengembangan 10 Bali Baru Dikebut
Dengan pengembangan 10 Bali baru saja, tambahnya, bukan tidak mungkin sebagian besar turis yang keluar dari Tiongkok, maupun negara lain setiap tahunnya bisa masuk ke Indonesia. "Saya rasa kita harus memiliki pembeda seperti itu sehingga kita harapkan yang 62 juta hanya dari satu negara, misalkan separuh atau sepertiganya datang ke kita itu sudah 20 juta. Ini baru dari satu negara," sebutnya.
Untuk itu dia meminta pengembangan 10 Bali baru sesegera mungkin dirampungkan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian ATR/BPN, KLHK, Barekraf, Kementerian Koperasi harus segera terintegrasi pada sebuah program pengembangan yang telah diputuskan.
Spirit Presiden Jokowi yang makin concern ke sektor pariwisata itu tentu menjadi tugas Menpar Arief Yahya. Dia pun terus memperkuat dan memopulerkan “gotong royong” dengan semua kementerian dan lembaga menggunakan tagline Indonesia Incorporated!.
Bahkan, Menteri Arief Yahya mengunakan konsep Pentahelix ABCGM atau akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media. Sebab, pengembangan pariwisata tidak bisa berdiri sendiri.
Untuk pembangunan infrastruktur pariwisata berarti membutuhkan Kementerian PUPR, sedangakan aksesibilitas perlu Kemenhub. Untuk urusan alam berarti bersentuhan langsung dengan KemenLHK, budaya dengan Kemendikbud, korporasi dengan Kementerian BUMN, ICT dengan Kominfo, imigrasi dengan Kemenkumham, sedangkan bea cukai dengan Kementerian Keuangan.
Budget anggaran promosi dengan Kemenkeu, promosi mancanegara dengan Kemenlu, homestay desa wisata dengan Kemendes, safety and security dengan Polri, dan pengembangan destinasi dengan Pemprov, Pemkab dan Pemkot.
“Di TTCI Travel Tourism Competitiveness Index, daya saing pariwisata kita ditentukan oleh 14 pilar, yang kewenangannya di Kementerian dan Lembaga lain. Inilah pentingnya Indonesia Incorporated,” tutur Arief Yahya.(adv/jpnn)