Presiden Jokowi Evaluasi Penanganan Pascagempa di Sulteng
jpnn.com, PALU - Setelah meninjau langsung dampak bencana gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di pelataran Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Kota Palu, Rabu (3/10/2018).
Dalam rapat tersebut, presiden memberikan catatan dan evaluasi bagi para jajarannya di lapangan. Tampak hadir Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.
Hadir juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI M Syaugi, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno, dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang.
“Setelah melihat lagi di lapangan, kemudian kita evaluasi mengenai progress yang ada di lapangan. Saya lihat proses evakuasi sudah berjalan dengan baik. Alat-alat berat sudah ada di lapangan semuanya,” ujar Presiden selepas rapat terbatas.
Presiden juga memandang penanganan dan perawatan terhadap korban luka-luka baik yang dirawat di Kota Palu maupun yang diterbangkan ke Makassar guna mendapat perawatan yang lebih intensif juga sudah berjalan dengan baik.
Adapun terhadap distribusi logistik, berdasarkan hasil evaluasi Kepala Negara, perlu diakui masih memerlukan perbaikan di sejumlah sisi. Tim di lapangan diketahui masih belum mampu menjangkau sejumlah lokasi terdampak gempa untuk mendistribusikan bantuan.
"Yang berkaitan dengan logistik, ini masih dalam proses perbaikan-perbaikan. Ada beberapa kecamatan yang memang kalau dijangkau lewat darat tidak bisa. Ini yang tadi saya perintahkan untuk segera hari ini diselesaikan," tuturnya.
Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi, juga memerintahkan gubernur dan jajarannya mengimbau warga memulai kembali aktivitas perekonomian yang sempat lumpuh.