Presiden Jokowi Tantang Alumni LPDP Pulang dan Berperan Majukan Bangsa
"Sesuai dengan program Presiden, kami juga memberi dukungan pada program prioritas nasional. LPDP mengirim mahasiswa ke berbagai universitas di dunia untuk belajar terkait program hilirasasi. Di antaranya ke Tiongkok, Belanda, Singapura dan Australia," tambahnya.
LPDP, lanjutnya, saat ini sudah mampu melalukan negoisasi dengan sejumlah universitas ternama. Karena itu, biaya yang didapat juga semakin membaik. Makin banyak universitas dengan biaya yang semakin menguntungkan.
Kepada generasi muda, Sri Mulyani menegaskan jangan sampai berkecil hati dengan keadaan. "Harus berani berprestasi dan berkompetisi untuk mendapatkan beasiswa di universitas terbaik di dunia. Mimpilah setinggi langit, karena kita bisa meraihnya. Negara hadir untuk memberikan fasilitas."
Meski LPDP sudah mengirim 200 ribuan anak muda menuntut ilmu ke luar negeri, Menkeu mengakui jumlah itu sangat belum mencukupi. "Jumlah mereka baru mencapai 0,1% dari total penduduk Indonesia. Untuk memenuhi tantangan Indonesia Emas 2045, itu belum cukup. Kita masih menghadapi tantangan besar dan harus terus dikembangkan," tegasnya.
Kolaborasi LPDP
Di sisi lain, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim mengakui kerja sama dengan LPDP membuat program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar berkembang cepat.
"LPDP juga mendanai sejumlah program Kementerian Pendidikan. Tidak hanya ke luar negeri, tetapi juga pengiriman mahasiswa ke daerah untuk membantu guru dalam rangka numerisasi dan literasi," jelasnya.
LPDP, lanjut dia, telah mengubah 310 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia dalam program magang dan studi independen, 58 ribu mengikuti magang dan pelatihan pada 410 mitra Indonesia da 72 ribu mahasiswa mengikuti program pendidikan satu semester di universitas luar negeri.