Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Presiden ONPB : Papua Merdeka Harga Mati

Sabtu, 31 Oktober 2009 – 06:32 WIB
Presiden ONPB : Papua Merdeka Harga Mati - JPNN.COM
Terrianus Israel Yocku yang disebut sebagai Presiden Nasional Kongres ONPB. (foto:isir/radar sorong)

Bagaimana Anda melihat proses perjuangan Papua Merdeka  saat ini?

Proses perjuangan Papua Barat melalui ONPB, kami sudah melakukan lobi-lobi internasional dan mendapat dukungan. Yang dibutuhkan oleh negara-negara luar, cukup 5 negara saja mendukung proses perjuangan Papua terdaftar di dekolonisasi PBB, yang sekarang sudah ada 8 negara resmi mendukukung perjuangan Papua dan mereka siap untuk mendaftarkan Papua ke dekolonisasi PBB.

Masyarakat  menyangsikan Papua bisa merdeka tahun 2011 (sesuai target ONPB), menurut Anda?

Perlu kami sampaikan kepada masyarakat bahwa itu sudah merupakan agenda internasional, ada batasan waktu. Yang diperlukan saat ini adalah local govermance (pemerintahan lokal). Pemerintahan lokal kami sodorkan maka Undang-Undang HR 2410 segera dikeluarkan. Muatan dalam UU HR 2410 yaitu, batasan waktu penyelesaian Papua antara 2010-2011 tuntas. Tidak lebih dari itu. Ada batasan, mau tidak mau Indonesia harus selesaikan. Sebagai catatan bahwa kami akan terus berjuang dan akan ada mobilisasi terus-terusan bahwa Papua segera merdeka. Jadi demo kemarin itu sudah tahapan terakhir untuk memberikan pendidikan politik, hanya tinggal mendaftar Papua masuk dalam dekolonialisasi PBB. Yang jelas kami tetap menolak dialog dalam bentuk apapun, Otsus kami tolak. Perlu kami sampaikan bahwa campur tangan Internasional untuk papua merdeka adalah harga mati. Saya   pernah sampaikan ini kepada BIN di Jakarta bahwa terima atau tidak, setuju atau tidak, campur tangan Internasional akan berlaku. Aksi demo yang kami lakukan di Sorong juga  dilakukan di beberapa negara luar diantaranya, Republik Ceko, Australia, New Zeland, Afrika, Fanuatu, dan Fiji.

SORONG -- Di balik aksi demo damai Otorita Nasional Papua Barat (ONPB) menuntut lepas dari NKRI Kamis lalu (29/10), muncul sosok yang jadi pusat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News