Pria Bali Ini Pilih Bela Ahok demi Menjaga NKRI
jpnn.com - Di antara jajaran tim penasihat hukum Gubernur Nonaktif DKI Jakarta Basuki T. Purnama alias Ahok ada nama Wayan Sudirta. Mantan senator asal Bali itu memilih menjadi pembela Ahok yang kini menjadi terdakwa penodaan agama. Lantas, apa alasan pengacara gaek itu mau membela Ahok?
Didik Dwi Praptono, Bali?
MOMENTUM malam tahun baru 2017 menjadi kesempatan bagi Wayan Sudirta pulang kampung. Di tengah kesibukan yang superpadat, pengacara asal Abang, Karangasem, Bali itu masih menyempatkan diri untuk berbincang sejenak dengan Jawa Pos Radar Bali.
Dia bahkan bersedia membeber alasan di balik keputusannya menjadi anggota tim pembela Ahok dalam kasus penistaan agama yang dinilai sebagai kasus sensitif itu. Menurut Sudirta, alasannya yang pertama mau bergabung bersama 60 lebih pengacara pembela Ahok karena panggilan hati nurani dan profesi.
Kedua, ada alasan yang jauh lebih penting ketimbang panggilan hati dan profesi. Yakni prinsip-prinsip kebhinekaan, penegakan Pancasila, hukum, keadilan dan hak asasi manusia (HAM).
"Kalau boleh diperkenankan, kehadiran saya di persidangan itu saya ibaratkan seperti sebutir pasir dan sesendok semen dalam membangun gedung yang besar. Kalau dengan satu sendok semen itu mampu menjadi perekat bangsa ini, kenapa itu tidak saya lakukan?" papar Sudirta saat ditemui di sebuah hotel di Denpasar, Sabtu lalu (31/12).
Dia menyebut kasus dengan risiko dan tekanan sangat besar seperti perkara Ahok bukanlah yang pertama ditanganinya. "Dari sisi risiko, kasus Pecatu di era Orde Baru sekitar tahun 1996-1997 memiliki risiko jauh lebih besar dari kasus ini," terangnya.
Tetapi, imbuh Sudirta, persoalan bukan hanya pada risiko. Sebab, ada prinsip dan kerangka kepentingan yang jauh lebih besar.?