Pria Singapura Takut tak Puaskan Pasangannya
Sabtu, 20 Juli 2013 – 22:03 WIB
Lebih dari 20 persen laki-laki dan perempuan yang mengalami EDI mengatakan itu berpotensi menyebabkan rusaknya hubungan percintaan bahkan perceraian.
Namun, kebanyakan pasangan tertutup dan memilih tidak membicarakan atau mencari informasi pengobatan untuk mengatasinya. Sebagai akibatnya, sembilan dari 10 orang di Singapura dilaporkan mengalami disfungsi seksual.
"Dalam praktek klinis, saya telah melihat bagaimana ejakulasi dini secara negatif mempengaruhi kepuasan seksual dan kualitas hidup secara keseluruhan untuk pasangan. Pasangan perlu tahu ada perawatan yang tersedia untuk ejakulasi prematur. Mereka harus terbuka untuk berbicara tentang masalah dengan satu sama lain dan dengan dokter," ujar Dr Colin Teo, konsultan urologi Singapura. (esy/jpnn)